Manajemen Bisnis – Menjalankan bisnis memang sangat berbeda dengan menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Kebanyakan pekerjaan karyawan adalah berkutat dengan satu hal itu saja sesuai dengan deskripsi pekerjaan.
Tapi berbeda dengan para pemilik bisnis yang harus selalu kreatif dalam menjalankan bisnisnya sehingga bisnis bisa berkembang. Dalam bisnis, tentunya Anda juga membutuhkan manajemen bisnis dalam pelaporan keuangan sehingga kemajuan dan perkembangan dalam bisnis bisa nampak.
Dalam menjalankan bisnis, pasti Anda pernah merasakan dimana target penjualan serta keuntungannya tercapai, namun banyak sekali tagihan yang menunggak sehingga berpengaruh terhadap keuangan perusahaan beserta operasionalnya.
Hal ini dapat terjadi karena pengaturan keuangan yang seringkali tidak tepat, terutama di manajemen bisnis arus kas. Oleh karena itu alangkah baiknya jika Anda bisa memahami dengan lebih manajemen arus kas ini.
Proyeksi arus kas adalah catatan terkait jumlah uang masuk dan keluar dalam sebuah perusahaan selama periode tertentu yang bisa menjadi penunjuk perkiraan jumlah kas masuk dan kas keluar serta selisih dari kedua hal tersebut.
Contents
Perbaiki Manajemen Bisnis nya
Dengan mengetahui hal ini, maka Anda bisa mengetahui kapan waktu perusahaan bisa mengalami kelebihan dalam cash atau bahkan kekurangan cash sehingga bisa diantisipasi. Di dalam proyeksi cash flow, terdapat tiga hal penting yang perlu Anda perhatikan berikut ini:
Proyeksi cash inflow
Cash inflow ini bisa didapatkan dari berbagai macam sumber seperti hasil dari penjualan produk, pemasukan dari hasil investasi, pinjaman dan pendapatan jenis lainnya. meski begitu, komponen penting dari cash inflow adalah penjualan produk yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini menjadikan penting sekali dalam melihat tren pasar yang sedang berkembang, misalnya dari segi permintaan produknya. Selain itu, perhitungan akan sistem pembayaran juga diperlukan antara cash atau kredit dimana harus juga diperhitungkan terkait jangka waktu pembayarannya.
Proyeksi cash outflow
Cash outflow di perusahaan bisa meliputi pengeluaran rutin, pengeluaran darurat, hingga pengeluaran untuk keperluan investasi. Apabila pembayarannya dilakukan dengan cara tunai, maka Anda butuh perhitungan sederhana karena otomatis cash akan langsung keluar. Namun bila perhitungannya dengan kredit, maka Anda butuh perhitungan yang lebih rumit dimana rasionya harus didasarkan pada perhitungan kecepatan kemampuan perusahaan dalam membayar semua jenis tagihan tersebut.
Cashflow bottom line
Yang terakhir ada cashflow bottom line yang merupakan selisih dari cash inflow dan juga cash outflow yang bisa didapat setelah proyeksi cashflow di perusahaan. Dalam suatu kondisi tertentu, semua perusahaan memungkinkan untuk terjadi adanya kemacetan cash sehingga Anda juga harus bisa menanganinya.
Baca Juga : Ingin Menjalankan Bisnis Online? Simak Tips Bisnis Online Berikut Ini
Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
- Meningkatkan penjualan terhadap produk dengan berpromosi secara maksimal.
- Anda juga bisa meningkatkan margin penjualan yang dilakukan dengan menekan biaya untuk produksi dan biaya yang kurang diperlukan dalam perusahaan.
- Percepat cash inflow dengan mengubah sistem pembayaran perusahaan dan membatasi kredit sehingga penjualan tunai bisa bertambah agar laju cash lebih sehat.
- Mencari pinjaman untuk jangka pendek juga bisa menjadi solusi.
Itulah sedikit ulasan terkait manajemen bisnis yang berhubungan dengan keuangan di dalam perusahaan. Pengelolaan keuangan perusahaan memang bukanlah hal yang mudah sehingga Anda juga harus memahami arti penting dari laporan keuangan yang nyata.
Baca Juga : Ini Dia Jenis Usaha Waralaba dengan Prospek yang Bagus
Laporan keuangan yang betul, akan bisa membantu Anda dalam mengetahui perkembangan perusahaan serta bisa juga menjadi salah satu jalan dalam mendapatkan solusi akan permasalahan yang terjadi.